Setelah lebih dari dua tahun menghadapi slot 5 ribu dampak serius akibat pandemi COVID-19, Pemerintah China kini secara aktif mendorong pemulihan sektor pariwisata domestik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemulihan ekonomi nasional dan upaya menstimulasi konsumsi masyarakat. Dengan pembatasan internasional yang masih ketat dan perubahan preferensi wisatawan, pariwisata dalam negeri menjadi andalan baru untuk menghidupkan kembali industri yang sempat terpuruk tersebut.
Strategi Pemulihan yang Terstruktur
China telah mengambil berbagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali pariwisata domestik. Pemerintah pusat dan daerah meluncurkan berbagai kampanye promosi, seperti program “Travel in China” dan diskon tiket masuk ke destinasi wisata populer. Selain itu, pembangunan dan renovasi infrastruktur pariwisata juga dipercepat. Jalur transportasi diperluas, hotel dan fasilitas umum ditingkatkan, serta protokol kesehatan diperkuat demi memberikan rasa aman bagi wisatawan.
Salah satu program unggulan adalah pemberian subsidi kepada agen perjalanan dan operator tur lokal yang berhasil menarik jumlah wisatawan tertentu. Pemerintah juga menyediakan insentif pajak dan pinjaman bunga rendah untuk pelaku industri pariwisata agar dapat kembali bangkit dari tekanan finansial yang mereka alami selama pandemi.
Perubahan Pola Wisata
Pandemi telah mengubah perilaku dan preferensi wisatawan di China. Jika sebelumnya wisata internasional menjadi tren, kini banyak warga China yang lebih memilih destinasi dalam negeri yang menawarkan keindahan alam, budaya lokal, dan pengalaman unik yang tak kalah menarik. Tempat-tempat seperti Zhangjiajie, Guilin, Tibet, Yunnan, dan Xinjiang mengalami lonjakan kunjungan.
Selain itu, tren “wisata pendek” dan “staycation” juga semakin populer, di mana masyarakat lebih memilih liburan singkat di sekitar kota tempat tinggal mereka. Platform digital seperti Ctrip dan Fliggy mencatat peningkatan pemesanan hotel dan paket wisata dalam radius 300 km dari tempat tinggal wisatawan.
Pemerintah turut merespons perubahan ini dengan mendorong pengembangan “smart tourism” yang berbasis teknologi digital. Penerapan aplikasi pemesanan, sistem pelacakan kesehatan, dan pembayaran nontunai semakin dipermudah untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan domestik.
Pariwisata sebagai Pilar Ekonomi
Pariwisata menjadi salah satu pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi China.
Pemerintah daerah melihat pariwisata sebagai peluang untuk mengembangkan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan memperkenalkan budaya daerah ke pasar nasional. Banyak kota kecil yang sebelumnya kurang dikenal kini mulai dipromosikan sebagai tujuan wisata baru, dengan menonjolkan kuliner khas, kerajinan tangan, dan festival budaya.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski tren pariwisata domestik menunjukkan pertumbuhan positif, sejumlah tantangan masih membayangi. Salah satunya adalah perbedaan dalam kualitas pelayanan dan infrastruktur antar wilayah. Daerah-daerah terpencil masih kekurangan fasilitas dasar dan SDM terlatih, sehingga perlu dukungan lebih besar dari pemerintah.
Selain itu, masih terdapat kekhawatiran terkait potensi gelombang baru infeksi COVID-19. Pemerintah harus tetap menjaga keseimbangan antara pemulihan ekonomi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar sektor ini tidak kembali terpuruk. Pengawasan ketat terhadap kerumunan, sanitasi, dan pelacakan kontak tetap menjadi prioritas.
Harapan dan Prospek ke Depan
Pemerintah berencana menjadikan sektor ini sebagai motor penggerak ekonomi nasional dalam jangka menengah dan panjang. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan.