meta-hentikan-program-dei-dan-zuckerberg-kritik-biden-di-podcast-joe-rogan

duallocktech – Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, telah mengumumkan penghentian program Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) mereka secara efektif segera. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap perubahan lanskap hukum dan kebijakan di Amerika Serikat, serta tekanan dari kritikus konservatif dan pelanggan.

Dalam memo internal yang dikirimkan kepada semua karyawan global oleh Wakil Presiden Sumber Daya Manusia Meta, Janelle Gale, perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan tim DEI, mengakhiri program “equity and inclusion”, dan mengubah praktik keberagaman pemasok dan perekrutan. Gale menyatakan bahwa istilah “DEI” telah menjadi “bermuatan” karena beberapa orang percaya bahwa ini menyiratkan perlakuan istimewa bagi beberapa kelompok di atas yang lain.

Meta juga akan menghentikan inisiatif seperti “Diverse Slate Approach” untuk perekrutan, yang bertujuan memastikan kumpulan kandidat yang beragam untuk setiap peran, serta program keberagaman pemasok2. Sebaliknya, Meta berencana untuk membangun program yang fokus pada penerapan praktik yang adil dan konsisten untuk mengurangi bias bagi semua orang, terlepas dari latar belakang mereka.

Pengumuman ini datang pada saat yang sama ketika CEO Meta, Mark Zuckerberg, bertemu medusa88 link alternatif dengan Presiden terpilih Donald Trump di Mar-a-Lago. Meta menolak berkomentar tentang pertemuan tersebut2. Selain itu, Zuckerberg juga muncul di podcast Joe Rogan, di mana ia mengecam administrasi Biden karena tekanan yang diberikan pada Meta untuk menurunkan konten yang dianggap sebagai misinformasi terkait vaksin COVID-19.

Zuckerberg mengklaim bahwa administrasi Biden mencoba untuk menekan Meta untuk menurunkan postingan yang membahas efek samping vaksin COVID-19. Ia menyatakan bahwa pemerintah akan “memanggil tim kami dan berteriak serta mengutuk” mereka untuk menghapus konten yang tidak disukai23. Zuckerberg menambahkan bahwa tekanan ini “menghancurkan kepercayaan” pada platform Meta.

Meta juga telah mengumumkan penghentian program pemeriksaan fakta pihak ketiga di Amerika Serikat dan mengubah kebijakan perilaku kebencian mereka, yang sekarang memungkinkan jenis konten tertentu yang sebelumnya dilarang di platform Meta untuk diposting.

Keputusan Meta untuk mengakhiri program DEI dan perubahan kebijakan lainnya telah menuai kritik dari berbagai pihak. Beberapa menganggap bahwa perubahan ini merupakan upaya untuk menarik dukungan dari pemerintahan Trump yang akan datang, sementara yang lain melihatnya sebagai langkah mundur dalam upaya keberagaman dan inklusi.

Dengan perubahan ini, Meta menunjukkan pergeseran signifikan dalam kebijakan mereka, yang mencerminkan perubahan lanskap politik dan hukum di Amerika Serikat serta tekanan dari berbagai pihak.

By admin